waktu kau cuba menulis namaku di atas muka bumi tuhan
bersaksi laut, angin, mentari dan awan
dan seorang kawan
tak bisa aku merasakan satu kesempurnaan
dalam detik yang cuma sebentar
dalam waktu yang hanya sekadar
melepas sayup dalam nafas yang sukar dibuang
mendera hati dalam jiwa yang selalu diterjang
aku merindu pagi yang dikejutkan aku ke subuh
aku merindu marah yang didengarkan aku ke pujuk
aku merindu bual yang disampaikan aku ke lagu
aku merindu kau yang ditakdir untuk bukan ke aku