7/7/10

aku tak (di)peduli

aku ini terlalu megah untuk mengaku gagah
padahal mereka muntah, seranah
dan buat aku macam sampah
bila mereka cuma kah! kah! kah!

corong-corong itu katanya lelah mendengar
lorong-lorong itu khabarnya penat berlegar
membiar pada satu sosok aku yang enggak punya nama
enggak punya apa-apa pun sebetulnya

mana telinga itu katanya yang bisa saja mendengar?
mana rangkul itu yang kononnya bisa selalu disandar?
perit jiwa dengan bingit-bingit dunia sekeliling
kayak aku ini enggak punya apa-apa yang penting

maka leraikan aku dalam simpulan hidup itu
biar aku bebas menjadi kejora ungu di tiap malam mu

p/s: untuk anon2 yang dengki.